Cara Mengolah Tanaman Herbal Alami Atasi Pegal Linu Remaja Jompo

Selasa, 23 Desember 2025 | 10:23:05 WIB
Cara Mengolah Tanaman Herbal Alami Atasi Pegal Linu Remaja Jompo

JAKARTA - Keluhan pegal linu kini tidak hanya identik dengan usia lanjut. 

Aktivitas duduk terlalu lama, kurang gerak, serta pola hidup yang kurang seimbang membuat banyak anak muda dijuluki sebagai “remaja jompo”. Kondisi ini mendorong munculnya ketertarikan terhadap pengobatan alternatif yang dinilai lebih aman dan alami.

Di tengah maraknya obat pereda nyeri instan, tanaman herbal kembali dilirik sebagai solusi pendamping untuk mengatasi pegal linu. Banyak generasi muda menilai bahan alami mampu meredakan nyeri otot tanpa risiko efek samping berlebihan, asalkan digunakan dengan tepat.

Pendekatan herbal juga dianggap lebih selaras dengan gaya hidup sehat jangka panjang. Namun, pemahaman yang benar mengenai jenis tanaman dan cara pengolahannya tetap menjadi kunci agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal.

Dokter Danang Ardiyanto, MKM, dari UPF Yankestrad Tawangmangu RSUP Dr. Sardjito, menyebutkan bahwa ada sejumlah tanaman herbal yang terbukti membantu meredakan pegal linu. Tanaman tersebut mudah ditemukan dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional.

Pilihan Tanaman Herbal untuk Redakan Pegal Linu

Menurut Danang, setidaknya ada tujuh tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mengatasi pegal dan nyeri otot. Tanaman tersebut antara lain jahe, kunyit, temulawak, kencur, daun salam, serai, dan cabe jawa.

Jahe dikenal memiliki efek menghangatkan dan membantu melancarkan peredaran darah. Khasiat ini membuat jahe sering digunakan untuk meredakan rasa kaku pada otot setelah aktivitas fisik.

Kunyit dan temulawak memiliki kandungan anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan ringan. Kedua tanaman ini juga sering digunakan sebagai minuman herbal untuk menjaga kebugaran tubuh.

Sementara itu, kencur, daun salam, serai, dan cabe jawa kerap dimanfaatkan untuk membantu merilekskan otot. Kombinasi tanaman tersebut dipercaya mampu memberikan efek lebih maksimal jika diolah dengan benar.

Prinsip Penting Mengolah Herbal Agar Khasiat Terjaga

Meski berasal dari bahan alami, tanaman herbal tidak bisa diolah sembarangan. Danang menekankan bahwa cara pengolahan sangat menentukan manfaat yang diperoleh tubuh.

Ia mengungkapkan tiga prinsip utama dalam mengolah tanaman herbal. Pertama, pastikan bahan yang digunakan masih segar agar kandungan aktifnya tidak berkurang.

Kedua, saat merebus tanaman herbal, gunakan api kecil. Suhu yang terlalu tinggi berisiko merusak senyawa aktif yang justru dibutuhkan tubuh.

Ketiga, kombinasikan beberapa tanaman herbal untuk mendapatkan manfaat yang lebih menyeluruh. “Ketiga prinsip tersebut dilakukan agar senyawa tanaman tidak rusak,” jelas Danang kepada Tim Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Selasa, 16 Desember 2025.

Selain dikonsumsi sebagai minuman, tanaman herbal juga bisa diolah menjadi obat balur. Caranya dengan menumbuk halus tanaman atau mengekstraknya menjadi minyak atau balsam. Metode ini memungkinkan manfaat herbal dirasakan langsung pada area tubuh yang pegal.

Batas Aman Konsumsi Herbal Harus Diperhatikan

Danang menegaskan bahwa label herbal tidak selalu berarti aman dikonsumsi tanpa batas. Penggunaan yang berlebihan justru berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.

Ia menyarankan agar konsumsi tanaman herbal dilakukan dengan dosis wajar. Tidak berlebihan dan tidak dikonsumsi terus-menerus tanpa jeda menjadi prinsip penting.

Menurutnya, dosis yang dianjurkan untuk keluhan pegal ringan adalah satu hingga dua kali sehari selama sekitar satu minggu. Pola ini dinilai cukup aman dan efektif.

Jika keluhan nyeri tidak membaik atau justru menetap lebih dari dua minggu, evaluasi medis perlu dilakukan. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain yang memerlukan penanganan khusus.

Dengan pendekatan bijak, tanaman herbal dapat menjadi pendukung kesehatan yang aman dan bermanfaat bagi remaja jompo.

Risiko Efek Samping dan Kondisi Khusus Pengguna

Meski jarang terjadi, tanaman herbal tetap memiliki potensi efek samping. Danang mengingatkan masyarakat untuk mengenali tanda-tanda yang mungkin muncul.

Beberapa efek samping yang perlu diwaspadai antara lain iritasi lambung, terutama akibat konsumsi jahe atau kunyit berlebihan. Reaksi alergi juga bisa terjadi pada individu tertentu.

Selain itu, interaksi antara herbal dan obat medis tertentu dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, penggunaan herbal harus dilakukan secara terukur.

Ada pula kondisi tertentu yang memerlukan perhatian khusus sebelum mengonsumsi herbal. Ibu hamil atau menyusui, penderita maag akut, serta pasien dengan gangguan ginjal, hati, atau jantung disarankan lebih berhati-hati.

Pasien yang sedang rutin mengonsumsi obat medis, seperti pengencer darah, juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu. Langkah ini penting agar konsumsi herbal tidak memperburuk kondisi kesehatan.

Dengan pemahaman yang tepat, tanaman herbal dapat menjadi solusi alami yang aman untuk membantu mengatasi pegal linu. Kunci utamanya terletak pada cara mengolah, dosis, dan kesadaran akan kondisi tubuh masing-masing.

Terkini